Marketnesia.id. JAKARTA. Kebijakan di rumah saja saat ternyata bukan berarti tidak peduli dengan sesama. Para karyawan masih bisa bekerja, menyisihkan waktunya untuk membantu.
Ini yang dialami oleh Dimas Aritejo, Senior Account Manajer di sebuah perusahaan minyak nasional, PT Pertamina (Persero). Saat bekerja dari rumah, rasa khawatir tidak luput menghantuinya. Namun apa saja yang dilakukan oleh Dimas? Bagaimana cara Dimas peduli dengan sesama?
Berikut penuturannya kepada marketnesia.id baru baru ini.
Apa yang Anda kerjakan sehari-hari, bolehkah ceritakan?
Setelah adanya kebijakan WFH dari perusahaan, saya tetap mengerjakan pekerjaan sehari-hari seperti biasa, termasuk meeting menggunakan vicon. Selain itu juga mengisi waktu dengan bermain bersama anak, membantu pekerjaan istri di rumah, serta belajar beberapa hal dan knowledge baru
Apa yang Anda rasakan di tengah begitu banyak berita PHK di mana-mana?
Tentunya saya merasa prihatin dan berharap rekan-rekan yang di PHK bisa tetap bersemangat, mencari pekerjaan baru karena saya yakin dalam kondisi seperti ini memang ada banyak bisnis yang tutup dan menurun tapi ada juga bisnis lain yang tumbuh disertai dengan bermunculnya bisnis-bisnis baru. Harapannya juga ada banyak entrepreneur yang bisa melihat banyak potensi di masa wabah Covid-19 ini dan bisa membuka banyak lapangan pekerjaan baru.
Menurut Anda, bagaimana menjaga profesionalitas yang saat ini banyak karyawan bekerja di rumah?
Menurut pendapat saya kuncinya adalah rasa tanggung jawab. Seorang profesional harus mempunyai rasa tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan yang mempekerjakannya, dalam kondisi kerja seperti apapun termasuk bekerja dari rumah.
Selain itu kita juga harus menyadari bahwa saat kita bekerja maksimal sebenarnya kita sendiri yang akan mendapatkan manfaatnya. Kita akan semakin berpengalaman dan matang, sehingga kapasitas diri kita juga akan meningkat. Hal ini akan menjadi bekal untuk peningkatan karier ktia sendiri dimanapun kita bekerja
Saat situasi ini, apakah mengalami rasa khawatir dan was-was tentang pekerjaan yang Anda jalani? Bagaimana Anda mengatasi perasaan khawatir tersebut?
Tentu saja rasa khawatir dalam kondisi seperti ini wajar, hanya kita harus bisa mengelolanya dengan baik. Rasa khawatir itu berguna agar kita bisa semakin produktif membantu perusahaan bertahan kita di masa sulit ini.
Karena kalau terlalu menganggap remeh juga khawatirnya kita hanya santai-santai saja.Mengelola khawatir bisa dilakukan dengan menyadari bahwa dalam dunia ini perubahan dan ketidakpastian adalah hal yang wajar.
Tapi selama kita percaya pada kemampuan diri sendiri, bisa beradaptasi dalam situasi apapun, perubahan apapun akan siap kita hadapi. Bahkan setiap perubahan dan ketidakpastian akan selalu membuka peluang-peluang baru yang harusnya bisa kita manfaatkan dengan baik.
Bagaimana cara Anda membantu sesama ketika pandemi Covid-19?
Salah satunya dengan membantu atau mensuport Gerakan Bagi-Bagi Makanan untuk sopir taksi, angkot, bajaj, ojol dan masyarakat bawah lainnya. Kami mengumpulkan donasi melalui www.bagibagimakanan.com/donasi, kemudian membelikan makanan dan minuman, serta membagikan kepada yg membutuhkan di SPBU Pertamina.
Kemudian kegiatan tersebut kami dokumentasikan di IG @bagibagimakanan. Selain itu saya juga berencana untuk membagikan pengalaman berbisnis kuliner dari rumah kepada siapapun yang ingin mendapatkan penghasilan sembari tetap di rumah, termasuk mungkin untuk orang-orang yang terkena PHK. Hasil pengalaman tersebut saya dapatkan saat bersama teman-teman saya dan ribuan reseller kami membesarkan bisnis cireng salju.
Apa saja tekad yang ingin Anda berikan bagi perusahaan?
Bersama kawan-kawan lainnya ingin berkontribusi sebagai team, membantu perusahaan menyesuaikan dengan the new normal yang sedang dan akan terus terjadi sehingga perusahaan bisa bertahan bahkan bisa terus bertumbuh mencapai visi dan cita-cita perusahaan.
marketnesia.id