Marketnesia.id. UMKM merupakan pelaku ekonomi serta memiliki peran yang sangat besar dalam membangun pertumbuhan ekonomi khususnya di Indonesia. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan UMKM salah satunya melalui strategi pemasaran dengan menggunakan metode digital marketing.
Penerapan digital marketing sudah cukup meluas dan menurut survey E-commerce 2021 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), Sebanyak 63,52 persen responden pelaku usaha e-commerce telah memanfaatkan layanan internet untuk pemasaran digital, baik melalui sosial media maupun marketplace.
Mengapa Digital Marketing Penting?
Era ekonomi digital berdampak pada perubahan gaya hidup masyarakat, termasuk metode transaksi yang digunakan public. Cara berbelanja tidak lagi harus datang ke toko tetapi dapat melalui toko daring. Menurut Badan Aksesibiitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, manfaat pemasaran digital adalah dapat menjangkau pasar yang lebih luas, audiens yang tepat sesuai barang/jasa yang dijual, biaya pemasaran yang efektif, serta mendorong inovasi dan iklim kompetisi.
Perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) resmi diatur Pemerintah Perdagangan Republik Indonesia melalui Perundang-Undangan No.80 Tahun 2019. Peran PMSE terhadap Indonesia dengan maksud menciptakan tenaga kerja, membantu memasarkan dan mempromosikan hasil UMKM secara nasional dan internasional, mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Negara Indonesia termasuk dalam negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat, 79% dibanding dengan negara meksiko 59%, filipina 51%, kolombia 45%, Uni Emirat Arab 33%. Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi penerapan digital marketing terbesar tercatat pada tahun 2021 angka terbesar memasuki 193 juta pengguna.
Apa perbedaan Pemasaran Konvensional dan Pemasaran Digital?
Pemasaran Konvensional adalah proses pemasaran yang menggunakan saluran-saluran tradisional, seperti spanduk, iklan di koran, selebaran, dan sebagainya. Pemasaran jenis ini tidak menggunakan teknologi digital dan memilih menggunakan media konvensional. Media konvensional seperti Door-to-door (Sales), Offline Event, Spanduk (Billboard), Iklan televisi, iklan radio, selebaran, iklan cetak.
Apa Keunggulannya?
Pemasaran konvensional memiliki kelebihan yakni dapat mencapai target local dengan baik, sangat cocok untuk bisnis yang hanya ingin menargetkan pasar lokal atau regional. Media tradisional dapat membantu membangun citra merek dan kepercayaan konsumen.
Apa kekurangannya?
Selain memiliki kelebihan tentunya juga memiliki kekurangan
Terbatas secara geografis: biasanya berfokus pada target pasar lokal atau regional dengan jangkauan yang terbatas. Biaya tinggi: biaya untuk iklan di media tradisional bisa sangat mahal, terutama di saluran seperti televisi dan radio.
Keterbatasan dalam melacak hasil: sulit untuk melacak efektivitas iklan dan kampanye pemasaran secara akurat.
Interaksi terbatas: interaksi langsung dengan pelanggan sulit dilakukan, sehingga umpan balik pelanggan terbatas.
Pemasaran Digital atau biasa disebut digital marketing. Juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Apa kelebihannya ?
Pendekatan berbasis internet: pemasaran digital mengandalkan platform online seperti situs web, media sosial, email, dan iklan online.Pasar global : dapat menjangkau audiens global dengan relatif mudah.
Biaya yang lebih terukur: lebih mudah untuk mengukur ROI dan mengontrol anggaran pemasaran.
Penggunaan data dan analitik: memanfaatkan data dan analitik untuk mengoptimalkan kampanye dan melacak perilaku konsumen.
Interaksi lebih baik: memungkinkan interaksi langsung dan umpan balik dari pelanggan melalui media sosial, email, dan komunikasi online.
Apa kekurangannya?
Persaingan yang intensif: lingkungan digital penuh persaingan, sehingga diperlukan strategi yang efektif untuk membedakan diri.
Pentingnya perubahan konstan: teknologi dan tren dalam pemasaran digital terus berkembang, yang memerlukan pembaruan konstan dalam strategi. Apakah pemanfaatan sumber daya atau tools digital marketing sudah maksimal?
Sosial Media
Youtube menjadi platform yang paling sering digunakan pengguna media sosial di Indonesia berusia 16-64 Tahun. Persentase pengguna yang mengakses youtube mencapai 88%. Disusul Whatsapp sebesar 84%, Facebook sebesar 82% dan Instagram 79%.
E-Commerce
Shopee merupakan e-commerce dengan jumlah kunjungan situs terbanyak di Indonesia tercatat 158 juta, Disusul Tokopedia dengan pengguna 117 Juta, Lazada dengan pengguna 83,2 Juta, Blibli dengan pengguna 25,4 Juta, dan BukaLapak 18,1 Juta.
Tiktok selaku sosial media sekaligus e-commerce indonesia menduduki angka pengguna terbanyak kedua setelah Amerika serikat 122,1 juta, Indonesia 99,8 juta. Banyaknya keresahan dan komentar negatif oleh netizen pengguna tiktok yang diterima oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia kebijakannya merevisi UU no 50 tahun 2020 untuk meregulasi aplikasi Tik Tok harus memisahkan antara media sosial yang berfokus pemasaran atau pengiklanan dan E-commerce berfokus pada jual-beli. Pemerintah melihat Tiktok melatih brand-brand china bagaimana cara mengeluarkan barang mereka ke negara lain.
Part of the problem adalah inovasi sosial media sekaligus E-commerce menjadikan penikmat konten 90% berpotensi menjadi konsumen, yang tadinya cuman pengen nyari hiburan jadinya impulsive buying produk lokal tertinggal jauh dengan produk impor dengan harga miring.
Poin pentingnya adalah pengguna sosmed, E-commerce dan pelaku UMKM harusnya lebih cermat dan cerdas dalam memilih, menggunakan, dan memaksimalkan sosial media dan e-commerce.
Stop menjadi lawan untuk negeri sendiri, mari berbenah dan mengevaluasi apakah pemaksimalan digital marketing sudah tercapai? Coba deh lihat lagi, ternyata tiktok bukan aplikasi dengan pengguna terbesar kok, kenapa harus takut dan risau?
Yudo Widiyanto, CDMP | Founder Marketnesia-Digital Marketing and Media Relations Practitioner