Marketnesia.id. Kemampuan Teknis: Memiliki pengetahuan teknis dasar mengenai instalasi dan pemeliharaan perangkat Starlink. Pelatihan akan diberikan oleh tim Starlink.
Komitmen Layanan Pelanggan: Menjaga kualitas layanan pelanggan dengan menyediakan dukungan teknis dan non-teknis kepada pelanggan.
Starlink adalah salah satu bentuk penyedia layanan internet (Internet Service Provider atau ISP), tetapi dengan beberapa perbedaan utama dibandingkan ISP tradisional. Berikut adalah perbandingan antara Starlink dan ISP tradisional:
Persamaan
Layanan Internet: Keduanya menyediakan akses internet kepada pengguna.
Pelanggan: Target pelanggan mereka serupa, mencakup rumah tangga, bisnis, dan lembaga publik.
Perbedaan
Teknologi yang Digunakan:
Starlink: Menggunakan jaringan satelit di orbit rendah Bumi untuk memancarkan sinyal internet ke antena penerima di darat.
ISP Tradisional: Menggunakan infrastruktur berbasis kabel seperti kabel tembaga, serat optik, DSL, atau jaringan kabel HFC (Hybrid Fiber-Coaxial).
Cakupan Area:
Starlink: Dirancang untuk menyediakan akses internet di area yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel, termasuk daerah pedesaan, terpencil, dan bahkan di lautan atau udara.
ISP Tradisional: Terutama beroperasi di daerah perkotaan dan pinggiran kota di mana infrastruktur kabel sudah ada.
Kecepatan dan Latensi:
Starlink: Menawarkan kecepatan unduh antara 50 hingga 150 Mbps dan latensi rendah antara 20 hingga 40 ms.
ISP Tradisional: Kecepatan dan latensi bervariasi tergantung pada teknologi yang digunakan (serat optik biasanya yang tercepat dan paling stabil).
Pemasangan dan Peralatan:
Starlink: Memerlukan antena penerima khusus (dish) yang dipasang di lokasi pengguna dan terhubung ke router.
ISP Tradisional: Biasanya memerlukan modem dan router yang terhubung ke jaringan kabel atau serat optik.
Mobilitas:
Starlink: Karena menggunakan satelit, layanan ini lebih fleksibel dan dapat digunakan di lokasi yang berbeda tanpa banyak penyesuaian infrastruktur.
ISP Tradisional: Tergantung pada infrastruktur fisik yang lebih tetap dan kurang fleksibel untuk perpindahan lokasi.
Harga Langganan Starlink di Indonesia. Berikut adalah rincian harga paket Starlink di Indonesia:
Langganan Starlink Personal Residensial
Layanan: Rp 750 ribu per bulan
Perangkat: Rp 7,8 juta menjadi Rp 4.680.000 hingga 10 Juni 2024
Jelajah
Layanan: Rp 990 ribu per bulan (Mobile Regional) dan Rp 6.995.480 (Mobile Global)
Perangkat: Rp 7,8 juta menjadi Rp 4.680.000 hingga 10 Juni 2024
Kapal
Layanan:
Prioritas Mobile (50GB): Rp 4.345.000/bulan
Prioritas Mobile (1TB): Rp 17.160.000/bulan
Prioritas Mobile (5TB): Rp 86.130.000/bulan
Perangkat: Rp 43.721.590
Langganan Starlink Bisnis
Lokasi Tetap
Layanan:
Prioritas (40 GB): Rp 1,1 juta/bulan
Prioritas (1 TB): Rp 3.025.000/bulan
Prioritas (2 TB): Rp 6.116.000/bulan
Prioritas (6 TB): Rp 12.320.000/bulan
Perangkat: Rp 7,8 juta
Mobilitas Darat dan Maritim
Layanan:
Prioritas Mobile (50GB): Rp 4.345.000/bulan
Prioritas Mobile (1TB): Rp 17.160.000/bulan
Prioritas Mobile (5TB): Rp 86.130.000/bulan
Perangkat: Rp 43.721.590
Kedatangan Elon Musk ke Indonesia
Sementara itu, bos Starlink, Elon Musk, juga datang langsung ke Indonesia sejak Minggu lalu. Salah satu agendanya adalah meresmikan layanan di sebuah Puskesmas di Bali.
Elon Musk juga mengunggah beberapa postingan mengenai kedatangannya di Indonesia. Dalam salah satu unggahannya, dia menyatakan merasa terhormat bisa meluncurkan Starlink di Indonesia.
Dalam unggahan lainnya, Musk menyebutkan bahwa konektivitas sangat penting untuk masyarakat terpencil, karena dapat meningkatkan akses pada pendidikan dan peluang ekonomi.
Langkah jadi Distributor Starlink
Untuk menjadi distributor perangkat Starlink, Anda perlu mengikuti beberapa langkah dan memenuhi persyaratan tertentu. Meskipun detail spesifik dapat bervariasi dan bergantung pada kebijakan Starlink dan SpaceX, berikut adalah langkah-langkah umum dan persyaratan yang biasanya diperlukan:
Langkah-langkah dan Persyaratan Umum, Pahami sepenuhnya produk dan layanan Starlink, termasuk teknologi, pasar sasaran, dan keunggulan kompetitifnya. Lakukan analisis pasar untuk menentukan potensi permintaan di wilayah Anda.
Kontak dengan Starlink/SpaceX:
Hubungi Starlink atau SpaceX melalui situs web resmi mereka atau kontak bisnis yang tersedia. Cari informasi terkait program distribusi atau kemitraan. Ajukan permohonan melalui formulir atau saluran kontak yang disediakan.
Proposal Bisnis:
Siapkan proposal bisnis yang menjelaskan rencana Anda untuk mendistribusikan perangkat Starlink, termasuk strategi pemasaran, target pasar, dan proyeksi penjualan. Jelaskan bagaimana Anda akan mendukung pelanggan, termasuk layanan purna jual dan dukungan teknis.
Persyaratan Hukum dan Keuangan:
Pastikan bahwa Anda memiliki struktur bisnis yang sah, seperti perusahaan terdaftar atau entitas bisnis lain yang diakui secara hukum di wilayah Anda. Miliki kapasitas keuangan yang memadai untuk membeli dan menyimpan perangkat Starlink dalam jumlah besar.
Patuhi semua peraturan dan persyaratan lisensi yang berlaku di wilayah Anda untuk distribusi produk telekomunikasi.
Perjanjian dan Kontrak:
Setelah diterima, Anda perlu menandatangani perjanjian distribusi atau kemitraan dengan Starlink/SpaceX.
Pahami dan setujui semua syarat dan ketentuan yang ditetapkan, termasuk harga, volume pembelian minimum, dan tanggung jawab sebagai distributor.
Pelatihan dan Dukungan:
Ikuti pelatihan yang mungkin disediakan oleh Starlink/SpaceX untuk memastikan Anda dan tim Anda memahami produk secara mendalam dan dapat memberikan dukungan teknis kepada pelanggan. Manfaatkan dukungan teknis dan sumber daya yang disediakan oleh Starlink/SpaceX untuk distributor.
Pelaksanaan dan Pengelolaan:
Mulai distribusi perangkat Starlink sesuai dengan rencana bisnis Anda. Pantau dan evaluasi kinerja penjualan serta tingkat kepuasan pelanggan secara berkala.
Langkah Praktis
Kunjungi Situs Web Starlink:
Cari bagian atau halaman yang terkait dengan kemitraan atau distribusi.
Jika tidak ada informasi langsung, gunakan formulir kontak atau alamat email yang tersedia untuk mengirim pertanyaan tentang menjadi distributor.
Persiapkan Dokumen:
Siapkan dokumen bisnis yang relevan, termasuk izin usaha, laporan keuangan, dan proposal bisnis.
Konsultasi dengan Ahli:
Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli hukum atau bisnis untuk memastikan bahwa semua dokumen dan persyaratan terpenuhi sebelum mengajukan aplikasi.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Starlink/SpaceX, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk menjadi distributor resmi perangkat Starlink.
Siapa yang bisa jadi distributor starlink?
Menjadi distributor resmi Starlink biasanya melibatkan berbagai persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi. Secara umum, berikut adalah pihak-pihak yang mungkin bisa menjadi distributor Starlink:
1. Perusahaan Telekomunikasi dan ISP Lokal
Pengalaman: Perusahaan yang sudah memiliki pengalaman dalam menyediakan layanan internet atau telekomunikasi. Infrastruktur: Memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendistribusikan perangkat dan layanan internet kepada pelanggan.
Dukungan Teknis: Kemampuan untuk memberikan dukungan teknis dan layanan pelanggan yang memadai.
2. Perusahaan Teknologi dan Elektronik
Pengalaman dalam Distribusi: Perusahaan yang memiliki pengalaman dalam distribusi perangkat teknologi atau elektronik. Jaringan Distribusi: Memiliki jaringan distribusi yang luas dan efisien untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
3. Pengecer Besar dan Pengecer Spesialis
Toko Fisik dan Online: Pengecer yang memiliki toko fisik dan/atau platform penjualan online dengan jangkauan pelanggan yang luas. Reputasi Baik: Memiliki reputasi yang baik dalam hal layanan pelanggan dan keandalan.
4. Perusahaan Startup di Bidang Teknologi
Inovasi dan Fleksibilitas: Startup yang inovatif dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan pasar. Pendanaan dan Sumber Daya: Memiliki pendanaan yang memadai dan sumber daya untuk mendukung distribusi perangkat.
5. Entitas Pemerintah atau Organisasi Non-Profit
Proyek Khusus: Organisasi yang terlibat dalam proyek khusus yang bertujuan untuk meningkatkan akses internet di daerah-daerah terpencil atau kurang terlayani.
Kolaborasi dengan Pemerintah: Mampu berkolaborasi dengan pemerintah atau lembaga terkait untuk mendistribusikan layanan di wilayah yang membutuhkan.
6. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Keahlian Lokal: UKM yang memiliki keahlian dan pemahaman mendalam tentang pasar lokal.
Jaringan Lokal: Memiliki jaringan dan koneksi lokal yang kuat untuk mencapai pelanggan di daerah-daerah tertentu.
Reporter: Monica Sari Dewi