JAKARTA-Marketnesia.id.The Fed sejauh ini sudah menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali dengan total 150 basis poin menjadi 1,5% – 1,75%. The Fed alias The Federal Reserve System adalah bank sentral Amerika Serikat.
Meski begitu, gerak-gerik The Fed juga punya pengaruh besar untuk masyarakat dan berbagai negara di dunia.
The Fed amat kuat dan perkasa. Setiap kebijakannya, baik atau buruk, bakal mempengaruhi kondisi keuangan global. Wajar jika kebijakan The
Fed kerap menjadi sentimen tersendiri bagi pasar saham, obligasi, dan cryptocurrency. Lantas, kenapa hal itu bisa terjadi? Mari mengenal The Fed lebih dalam.
Apa Itu The Fed?
The Fed adalah bank sentral yang dimiliki oleh Amerika Serikat. The Fed didirikan oleh Federal Reserve Act yang ditandatangani oleh Presiden AS saat itu, Woodrow Wilson, pada 23 Desember 1913 dalam Kongres AS.
Pendirian The Fed sebagai tanggapan atas kepanikan keuangan AS, khususnya pada 1907. Sebelum itu, AS adalah satu-satunya kekuatan keuangan utama yang tidak punya bank sentral. Pada akhirnya hadir The Fed dengan keinginan mengontrol pusat sistem moneter untuk meringankan krisis keuangan.
The Fed disebut sangat independen karena kebijakan yang dibuat tidak harus memperoleh izin maupun persetujuan dari Presiden AS. Meski begitu, kinerja The Fed bakal dievaluasi secara berkala dalam sebuah kongres.
Orang-orang yang menjalankan The Fed disebut dengan Board of Governors alias Dewan Gubernur. Mereka bermarkas di New York, AS. Dewan Gubernur hanya terdiri dari 7 orang, tapi masa jabatan yang diemban adalah selama 14 tahun.
Struktur Entitas Utama The Fed
The Fed punya tugas menjaga gerbang ekonomi AS dan itu sangat kompleks. Meski begitu, The Fed punya tiga entitas utama yang mampu menopang pelaksanaan tugasnya. Berikut penjelasan lengkap entitas utama The Fed:
1. Dewan Gubernur
Dewan Gubernur adalah entitas atau kunci utama dengan jabatan paling tinggi di The Fed. Entitas ini berbentuk lembaga pemerintah pusat yang sifatnya independen. Presiden AS berwenang menunjuk 7 anggota Dewan, termasuk posisi ketua dan wakilnya, yang akan dikonfirmasi oleh Senat AS.
Masa hanya diisi 7 orang, masa jabatan anggota Dewan Gubernur mencapai 14 tahun. Jika masa jabatan telah berakhir, mereka tidak bisa ditunjuk kembali. Hanya ketua dan wakil ketua Dewan Gubernur yang punya masa jabatan pendek, yakni 4 tahun saja. Namun, keduanya bisa diangkat kembali untuk posisi serupa apabila masa jabatan telah berakhir.
Dewan Gubernur The Fed bertugas mengawasi 12 Bank Federal Reserve dan menetapkan kebijakan moneter nasional. Entitas ini juga menjalankan tugas mengawasi dan mengatur sistem perbankan AS secara umum. Dewan Gubernur The Fed juga diharuskan membuat laporan tahunan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS.
2. 12 Bank Federal Reserve
12 Bank Federal Reserve merupakan bank cadangan milik The Fed yang bergerak secara independen namun tetap diawasi Dewan Gubernur. Bank ini tersebar di berbagai wilayah AS dan dinamai sesuai lokasi kantor pusatnya, seperti New York, Dallas, Atlanta, dan beberapa wilayah lain.
Bank ini didirikan secara terpisah dan memiliki dewan direksi sendiri yang terdiri dari 9 anggota utama. Tugasnya adalah memberikan layanan keuangan utama, memastikan likuiditas pada sistem finansial, dan mengawasi dan memeriksa setiap bank anggota untuk memastikan penegakan hukum.
Presiden Bank Federal Reserve diharapkan bisa memberikan kontribusi positif dengan bertugas di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Nantinya, Presiden Bank Federal Reserve New York dan presiden dari empat Bank Federal Reserve regional lainnya akan berpartisipasi dalam FOMC secara bergilir.
3. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC)
Terakhir, ada Komite Pasar Terbuka Federal atau Federal Open Market Committee (FOMC). FOMC terdiri dari 12 anggota, 7 merupakan Dewan Gubernur dan 5 sisanya adalah Presiden Bank Federal Reserve.
Sejatinya, semua Presiden Bank Federal Reserve berkontribusi pada diskusi dan penilaian komite terhadap ekonomi serta opsi kebijakan, tetapi hanya 5 presiden yang kemudian menjadi anggota FOMC dan memberikan suara pada keputusan kebijakan. Tugas utama FOMC adalah membuat kebijakan dan keputusan penting tentang suku bunga dan kebijakan moneter lainnya.
FOMC menentukan organisasi internalnya sendiri. Menurut tradisi, ketua dewan gubernur akan menjadi ketuanya dan presiden Bank Federal Reserve New York sebagai wakil ketua. Pertemuan formal biasanya diadakan delapan kali setiap tahun di Washington DC.
Tugas dan Fungsi Utama The Fed
Mengutip dari situs resmi The Fed, tugas dan fungsi utama bank sentral AS ini ada lima. Berikut rincian tugas dan fungsi utama The Fed yang perlu Anda ketahui:
Melaksanakan kebijakan moneter negara untuk mempromosikan lapangan kerja agar tenaga kerja terserap maksimal, menstabilkan harga, dan tingkat bunga jangka panjang yang moderat dalam ekonomi AS
Menjaga stabilitas sistem keuangan, serta melakukan upaya meminimalisir risiko melalui pemantauan dan keterlibatan aktif di dalam dan luar negeri.
Menjaga keamanan dan kesehatan lembaga keuangan individu dan memantau dampaknya terhadap sistem keuangan secara keseluruhan.
Mendorong keamanan dan efisiensi sistem pembayaran dan penyelesaian melalui layanan kepada industri perbankan dan pemerintah AS yang memfasilitasi transaksi dan pembayaran dolar AS.
Menjamin perlindungan konsumen melalui pengawasan yang berfokus pada konsumen dan masyarakat, meneliti dan menganalisis masalah dan tren konsumen yang muncul, melaksanakan kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat, serta administrasi peraturan dan undang-undang terkait konsumen.
Siapa Petinggi The Fed?
Jerome H. Powell (Ketua Dewan Gubernur)
Lael Brainard (Wakil Ketua Dewan Gubernur)
Michael S. Barr (Wakil Ketua Dewan Gubernur Bidang Pengawasan)
Michelle W. Bowman (Anggota Dewan Gubernur)
Lisa D. Cook (Anggota Dewan Gubernur)
Philip N. Jefferson (Anggota Dewan Gubernur)
Christopher J. Waller (Anggota Dewan Gubernur)
12 Presiden Bank Federal Reserve
Kenneth C. Montgomery (Boston)
John C. Williams (New York)
Patrick T. Harker (Philadelphia)
Loretta J. Mester (Cleveland)
Thomas I. Barkin (Richmond)
Raphael W. Bostic (Atlanta)
Charles L. Evans (Chicago)
James Bullard (St. Louis)
Neel Kashkari (Minneapolis)
Esther L. George (Kansas City)
Meredith Black (Dallas)
Mary C. Daly (San Francisco)
Baca: Bye AS, China Dkk, Ekonomi Indonesia To The Moon
Kebijakan The Fed
Kebijakan moneter yang dilakukan oleh The Fed meliputi jumlah uang serta kredit yang beredar dalam perekonomian Amerika Serikat. Perubahan dari jumlah uang yang beredar seperti pemberian kredit bakal mempengaruhi kinerja perekonomian AS termasuk dengan tingkat suku bunga. Berikut beberapa kebijakan krusial The Fed:
1. Menaikkan Suku Bunga
The Fed menaikkan suku bunga 2022 secara agresif untuk menjinakkan inflasi di negaranya, Amerika Serikat. Menaikkan tingkat suku bunga merupakan bentuk kebijakan moneter The Fed. Tingkat suku bunga mempengaruhi tingkat pengeluaran dan investasi masyarakat. Kekuatan The Fed pada akhirnya berdampak pada banyak negara di dunia.
Ketika suku bunga lebih tinggi, ketersediaan uang dalam sistem keuangan cenderung menyusut. Selain itu, suku bunga tinggi berdampak pada lesunya pasar kerja alias meningkatkan PHK, pengangguran, dan sedikitnya lowongan kerja. Bahkan, suku bunga yang terlalu tinggi bisa memicu resesi.
2. Operasi Pasar Terbuka
Pasar terbuka atau open market adalah kebijakan The Fed selanjutnya yang dianggap strategi efektif dan paling sering dilakukan oleh bank sentral AS ini. Layaknya Bank Indonesia, The Fed juga mampu membeli ataupun menjual beberapa surat berharga pemerintah pada pasar finansial. Melalui cara ini, The Fed ingin menguasai sekaligus mengendalikan jumlah dana yang ada di sistem perbankan.
Surat berharga pemerintah yang menjadi santapan The Fed termasuk obligasi, wesel, dan tagihan. The Fed membeli sekuritas ketika ingin meningkatkan peredaran uang dan kredit, lalu menjualnya ketika ingin mengurangi aliran peredaran uang.
Sistem yang Bikin The Fed Kuat dan Perkasa
Meski entitas utamanya terdiri dari bank-bank milik swasta, The Fed tetap punya pengaruh besar terhadap perekonomian negara, AS dan negara-negara lain di seluruh dunia. The Fed amat kuat dan perkasa sehingga kebijakannya mampu mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia, ini dia alasannya:
1. Kebijakan The Fed Jadi Kiblat Pasar Dunia
Sebagai bank sentral AS, The Fed menjadi kiblat bank-bank sentral di negara lain. Bank-bank sentral di negara lain menjadikan The Fed sebagai patokan dalam membuat kebijakan moneter. Wajar jika kebijakan The Fed sanggup mempengaruhi pasar domestik dan internasional.
Misalnya, ketika The Fed menaikkan suku bunga di AS yang secara otomatis mengundang banyak investor dari berbagai belahan dunia untuk menyimpan dananya di AS. Kebijakan ini memberikan imbas luas bagi perekonomian dunia, terutama perdagangan internasional.
2. Dolar AS Adalah Mata Uang Global
Dolar AS adalah mata uang yang digunakan secara global. Mata uang ini digunakan sebagai mata uang global yang diterima di seluruh dunia. Jadi, setiap tindakan yang diambil oleh The Fed bakal mempengaruhi negara-negara lain di seluruh dunia.
Berbagai kegiatan ekonomi dan perdagangan internasional biasanya menggunakan dolar AS sehingga bisa dikatakan mata uang global berperan penting dalam perekonomian internasional. Oleh karena itu, banyak pasar modal dari negara berkembang seperti Indonesia masih terpengaruh kebijakan The Fed.
3. Sanggup Menguasai AS
Sebagai kumpulan kartel perbankan swasta, The Fed sanggup menjelma menjadi bank sentral AS yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar di dunia. The Fed pada akhirnya menjadi pemegang otoritas tertinggi dalam penentuan kebijakan moneter di negara tersebut.
Kekuasaan The Fed atas AS secara ekonomi makin menjelaskan kekuatan lembaga tersebut. Meski sempat mengalami resesi ekonomi, hingga saat ini AS masih tercatat sebagai negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia.
Itulah penjelasan lengkap mengenai The Fed alias Federal Reserve yang merupakan bank sentral Amerika Serikat. Sebagai seorang investor, penting untuk mengetahui arah kebijakan The Fed agar tidak salah langkah. Semoga bermanfaat!
Marketnesia.id