Marketnesia.id – Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), bank digital yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung, mengalami penurunan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Meskipun laporan kinerja keuangan kuartal I-2024 menunjukkan hasil yang baik, saham tersebut terus mengalami penurunan.
Dalam sepekan terakhir, harga saham BBHI turun sebesar 4,95% menjadi Rp 960 per perdagangan Rabu (8/5), mencapai posisi terendah dalam setahun terakhir. Penurunan ini membuat akumulasi penurunan selama sebulan terakhir mencapai 13,90%. Secara year to date, penurunan mencapai 25,58%, sementara dalam setahun terakhir mencapai 36,42%.
Tidak hanya harga saham, jumlah pemegang saham BBHI juga mengalami penurunan, terutama dalam empat bulan terakhir. Jumlah investornya berkurang sebanyak 266 SID di Januari 2024, 173 SID di Februari 2024, 187 SID di Maret 2024, dan 173 SID di April 2024.
Meskipun demikian, kinerja keuangan BBHI pada kuartal I-2024 menunjukkan performa yang positif. Laba bersih Allo Bank mencapai Rp 111,49 miliar, meningkat 23,19% secara tahunan. Peningkatan laba ini didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 10,98% year on year, mencapai Rp 263,12 miliar.
Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo, menyatakan bahwa posisi ekuitas BBHI saat ini kuat, dengan capital adequacy ratio (CAR) mencapai 88,2%. Meskipun begitu, analis memprediksi bahwa saham BBHI kemungkinan akan terus mengalami koreksi. Secara teknikal, harga saham masih dalam fase koreksi jangka panjang, dan belum menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah.
Analisis valuasi menunjukkan bahwa harga saham BBHI memiliki price to book value (PBV) sebesar 2,98 kali. Perbandingan dengan emiten bank digital lainnya menunjukkan perbedaan valuasi yang cukup signifikan.
Reporter Bisnis: Larasati Puteri Dewi