JAKARTA. Marketnesia.id – Pelemahan harga saham perbankan membebani langkah IHSG pada awal perdagangan ini. Namun demikian, prospek pemulihan ekonomi di masa depan tetap akan membuat saham-saham emiten perbankan paling menarik.
Berdasarkan data Bloomberg, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 1,72 persen, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 1,13 persen, saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) terdepresiasi 1,69 persen, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) merosot 1,44 persen pada perdagangan Senin (7/9/2020) pukul 09.29 WIB.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menjelaskan bahwa saham-saham perbankan maendapat sentimen negatif dari sisi permodalan yang turun karena efek penyelesaian kredit. Tak hanya itu, kewajiban pencadangan juga dinilai dapat menggerus permodalan.
“[Sekarang] ini saja sudah bagus karena perbankan masih bertahan dan tidak terjadi rush,” kata Reza kepada Bisnis akhir pekan lalu.
Reza pun masih merekomendasikan saham perbankan besar seperti BBNI, BMRI, BBTN, dan BBCA untuk dapat diakumulasikan oleh investor.
Sebelumnya, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma menilai saham perbankan masih menarik ke depannya ditopang oleh potensi pemulihan ekonomi. Potensi kenaikan saham perbankan pun diharapkan mampu membawa IHSG melaju hingga 5.500 pada akhir tahun.
“Prospek pemulihan ekonomi ke depan, kalau kita percaya pulih, kan tetap harus didukung oleh perbankan,” kata Suria.
Menurut Suria, kinerja saham perbankan yang melemah saat ini sudah diperkirakan (priced in) oleh investor. Saat ini, investor tengah mengukur seberapa besar kemungkinan pemulihan ekonomi setelah pandemi.
Walaupun berdasarkan kelompok permodalan bank BUKU IV tercatat memiliki rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) paling rendah saat ini, Suria menilai hal itu tidak terlalu mempengaruhi minat investor karena nilainya masih terbilang tinggi.
Data Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan CAR industri perbankan masih terjaga di level 23,1 persen naik dari Juni 22,59 persen, bahkan lebih tinggi dari regional Asean yang di kisaran belasan persen. Namun, jika dilihat berdasarkan kelompok permodalan, bank BUKU IV memiliki CAR paling rendah yakni 20,17 persen.
Samuel Sekuritas juga tetap merekomendasikan saham 4 perbankan besar untuk dicermati investor.
Selain itu, untuk saham perbankan lapis kedua (second liner) seperti PT Bank BRI Syariah Tbk. (BRIS) juga dinilai menarik karena adanya potensi merger syariah dan aturan Qanun di Aceh. Adapun, harga saham BRIS telah melesat 198,48 persen sejak awal tahun ini.
Sumber : Bisnis Indonesia