JAKARTA.Marketnesia.id.Tanda-tanda ekonomi kembali menggeliat terlihat dari beberapa indikasi. Pertama meningkatnya harga karet bersamaan dengan kenaikan produksi pabrikan otomotif Jepang.
Harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 235,2/kg, menguat 0,94% dari kemarin.
Produksi pabrik Jepang melonjak pada November didorong pemulihan di sektor otomotif . Hal ini memberi optimisme terhadap prospek permintaan karet sebagai komoditas industri.
Sebagai informasi, pabrikan otomotif Jepang tumbuh 7,2% November dari Oktober. Menariknya, angka ini terbesar Ini merupakan pertumbuhan terbesar sejak 2013.
Tingkat pertumbuhan produksi pabrik Jepang sudah naik untuk bulan kedua berturut-turut. Sebelumnya produksi tumbuh 1,8% mtm pada Oktober dan membukukan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan polling Reuters sebesar 4,8% mtm.
“Output pulih ke posisi sebelumnya karena produksi mobil rebound,” kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute.
Data menunjukkan output mobil dan kendaraan bermotor melonjak 43,1% mtm pada November dan juga mengukir rekor tertinggi.
Likuiditas positif
Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh sebesar 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp7.572,2 triliun.
BI menyatakan, berdasarkan faktor yang mempengaruhi, pertumbuhan M2 pada November 2021 didorong oleh penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Adapun, BI mencatat penyaluran kredit pada periode tersebut tumbuh sebesar 4,4 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3 persen yoy.
Meningkat Lebih Tinggi. Ini Indikatornya Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit produktif maupun konsumtif. Sementara, aktiva luar negeri bersih pada November 2021 tumbuh sebesar 10,6 persen yoy, meningkat dibandingkan Oktober 2021 sebesar 5,7 persen yoy.
Hal ini disebabkan oleh naiknya tagihan sistem moneter kepada bukan penduduk, seiring dengan peningkatan cadangan devisa.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyampaikan peningkatan M2 yang di dorong oleh penyaluran kredit mengindikasikan pemulihan pembiayaan kredit mulai mengalami peningkatan.
“Selama bulan November mobilitas masyarakat membaik, dan ada dorongan dari sisi ekspor. Kedua faktor tersebut membutuhkan pembiayaan dari bank yang lebih besar,” katanya kepada Bisnis baru baru ini.
Marketensia.id