Jakarta.Emiten perdagangan umum, konstruksi dan manufaktur yang merupakan entitas induk Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), mencatatkan kerugian sebesar Rp 53,04 miliar hingga akhir kuartal ketiga tahun 2021 atau per September 2021.
Kerugian bersih ini turun dari perolehan 9 bulan pertama tahun 2020 lalu, yang mana kerugian BNBR tercatat mencapai Rp 239,24 miliar.
Kerugian bersih yang diderita perusahaan salah satunya disebabkan oleh turunnya pendapatan bersih perseroan menjadi Rp 1,57 triliun, menyusut 20,71% dari pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,98 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan dari bisnis infrastruktur dan manufaktur tercatat mengalami penurunan menjadi Rp 1,46 triliun dari semula sejumlah Rp 1,83 triliun, sedangkan segmen bisnis jasa pabrikasi dan konstruksi menyusut 24,13% menjadi Rp 110,53 miliar dari semula Rp 145,11 miliar.
Berkurangnya rugi bersih yang diperoleh perusahaan dibantu oleh turunnya beban lain-lain di luar beban usaha, yang mana beban ini turun menjadi Rp 32,67 miliar dari posisi yang sama tahun lalu sejumlah Rp 177,60 miliar.
Beban lain-lain ini turun dikarenakan perseroan memperoleh keuntungan selisih kurs yang nilainya mencapai Rp 82,99 miliar dari semula rugi Rp 110,01 miliar.
Total nilai aset BNBR tercatat naik menjadi Rp 15,11 triliun dari posisi akhir tahun yang berada di angka Rp 13,99 triliun. Aset ini terdiri dari aset lancar senilai Rp 11,73 triliun dan Rp 3,39 triliun sisanya merupakan aset tidak lancar.
Liabilitas BNBR ikut mengalami kenaikan pada akhir September tahun ini menjadi Rp 13,85 triliun, bertambah dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 12,55 triliun.
Liabilitas perusahaan terbagi menjadi kewajiban jangka pendek sebesar Rp 13,15 triliun atau mencapai 94,94% dari total liabilitas perseroan, sedangkan sebagian kecil sisanya adalah kewajiban jangka panjang sejumlah Rp 693,44 miliar.
Ekuitas perusahaan tercatat turun menjadi Rp 1,26 triliun dari semula Rp 1,44 triliun.
Daley Capital Tambah Saham
Meski masih mengalami kerugian, Daley Capital Limited malah menambah kepemilikannya pada BNBR sebanyak 200.000r saham.
Dengan demikian, perusahaan investasi yang terdaftar di Cayman Island, Karibia itu kini memegang sebanyak 2.247.148.461 saham atau setara 10,62% porsi saham BNBR.
Baca: Ini Nasib Proyek Pipa Cisem di Bawah Komite Baru BPH Migas
Dalam keterangan tertulis yang terbit di laman keterbukaan informasi BEI, Corporate Secretary BNBR, Christofer Alexander Uktolseja menuturkan bahwa, Daley Capital Limited telah membeli saham sebanyak 200.000 saham BNBR.
Akan tetapi, Manajemen BNBR menyatakan tidak mengetahui kapan transaksi tersebut dilaksanakan serta harga pembelian saham BNBR di pasar.
Christofer juga mengatakan bahwa “perseroan tidak mengetahui tujuan transaksi.”
Adapun status kepemilikan saham tersebut merupakan kepemilikan langsung.
Di pasar modal, harga saham BNBR sudah hampir tiga tahun tidak mengalami perubahan signifikan, atau stagnan di harga Rp 50/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 1,06 triliun.
Marketnesia.id