Marketnesia.id. JAKARTA.Di tengah pandemi Covid-19 yang terus berlangsung, makin gencar “desakan” agar organisasi perusahaan berubah ke digitalisasi. Lalu apakah perubahan serta merta dilakukan dengan alasan situasi saat ini?
Perubahan organisasi tidak serta merta bisa dilakukan sepanjang pemimpin organisasi tidak mengerti arah perubahaan perusahaan. Butuh langkah-langkah yang matang untuk menentukan arah pasti perubahan tersebut.
Hal ini dikemukakan oleh Christanto Suryadarma, praktisi teknologi yang juga Asia Pasific Channel Ecosystem Leader IT, Hewlett Packard Enterprise (HPE). Christanto mengingatkan tujuan tetap penting sekalipun dalam situasi sulit.
“Perubahan itu harus tujuannya jelas. Mengapa harus dilakukan perubahan? Motivasinya apa, dan tujuannya harus jelas. Kalau belum jelas lebih baik jangan melakukan perubahan apa-apa,” katanya kepada marketnesia.id dari Singapura saat dihubungi melalui telekonfrensi beberapa waktu lalu.
Christanto menuturkan pengalamannya 20 tahun lalu saat ia melakukan digitalisasi di sebuah perusahaan dengan merek dagang Batik Keris. Batik Keris adalah perusahaan ritel yang menjual batik-batik tradisional dengan segmentasi menengah ke atas.
Saat itu Batik Keris masih menggunakan sistem transaksi manual. Perusahaan berharap perubahan ke arah digital agar lebih efisien. Sebelum melaksanakan sistem digital, Christanto lebih dahulu membuat parameter capaian.
Parameter sangat penting untuk mengetahui biaya hingga hasil akhirnya menjadi apa. Setelah paramater tuntas, maka perusahaan yakin untuk mengalokasikan investasi (spending money) untuk perubahan tersebut secara terukur.
Belum cukup sampai di situ, Christanto mengajak semua lini terlibat. Karena menurutnya perubahan digital tidak mungkin terjadi tanpa peran manusia. Kemampuan manusia menggunakan alat-alat digital harus dipenuhi karena menjadi kunci.
“Kita harus siapkan manusianya dahulu. Perubahan digital di Indonesia itu harus disertai dengan pelatihan ke SDM yang tidak ada habisnya,” tuturnya.
Dengan langkah tersebut, perubahan digital menjadi lebih tahan lama dan investasi menjadi tidak sia-sia. “Batik Keris sudah pakai sistem saya itu hampir 26 tahun. Saya senang jadi perubahan yang baik itu sifatnya akan langgeng. Bukan berubah lalu dibuang,” tambahnya lagi.
Menurutnya dengan langkah-langkah yang matang digitalisasi bisa dilakukan. Terlebih infrastruktur digital di Indonesia saat ini sudah makin baik karena makin terlihat bisnis startup digital kian gencar. Sekalipun masih banyak catatan akses jaringan belum memadai di daerah-daerah terpencil.
Intinya menurut Christanto, jangan sampai perubahan digital seperti kampanye politik dengan kata-kata “change”, namun saat berubah tidak terlihat manfaatnya.
“Change to what. Berubah menjadi apa. Lalu yang apa itu lebih baik dengan yang sekarang? Lalu yang berubah apa? Kita tetap harus kritis,” katanya.
Christanto Suryadarma
Karir :
- APAC Channel Ecosystem Leader – Hybrid IT, Pointnext Services & Alibaba Group – HPE Asia Pacific – Nov 2019 – Saat ini
- Senior Director & General Manager – Service Providers- HPE Asia Pacific Nov 2017 – Nov 2019
- Senior Director & General Manager – Pointnext Services Channel – HPE Asia Pacific-Jun 2017 – Nov 2019
- Director & General Manager – Channel, SMB, Service Provider – HPE South East Asia, Taiwan, Hong Kong- Nov 2016 – Jun 2017
- Director & General Manager- SMB, Channel & Alliances – HPE South East Asia, Taiwan, Hong Kong – Agu 2013 – Okt 2016
- Vice President – Enterprise Business Development – VST Holding Sep 2012 – Agu 2013
- Senior Director – Multinational OEM – Microsoft Asia Pacific Mar 2006 – Agu 2012
- Regional Manager, Intel Corporation,: 2002 – 2006
- Solution Group, Intel Australia and New Zealand Country Manager -1998 – Feb 2002
- Business Development & IT, Keris Group, Group Director – Feb 1995 – Agu 1996
- Sales Manager – Astra Group & Country Pre-Sales Manager Hewlett Packard Enterpri – Agu 1989 – Agu 1995
Pendidikan
- Columbia Business School Business, Management, Marketing, and Related Support Services 2018 – 2018
- Satya Wacana Christian University, Bsc Electronics Engineering 1983-1988