Marketnesia.id. Pada pekan sebelumnya, saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melanjutkan reli dengan kenaikan sebesar 4,25%, mencapai Rp 1.350 dibandingkan dengan posisi pekan sebelumnya. Lonjakan harga ini juga disertai peningkatan signifikan dalam aktivitas perdagangan saham BBTN, dengan volume, nilai transaksi, dan frekuensi rata-rata meningkat lebih dari 20% dibandingkan pekan sebelumnya.
Investor asing juga mencatat net buy sebesar Rp 35 miliar, meningkat dari pekan sebelumnya sebesar Rp 26,27 miliar.Pada pekan tersebut, PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengumumkan beberapa rencana dan kabar, termasuk rencana produk kredit pemilikan rumah (KPR) dengan tenor hingga 35 tahun.
Selain itu, ada perkembangan terbaru terkait akuisisi bank yang akan digabungkan dengan unit usaha syariah, alokasi belanja teknologi informasi (TI), dan penyelesaian kredit bermasalah.
Dari sisi makroekonomi, sektor perbankan diyakini akan mengalami keuntungan besar jika bank sentral memotong suku bunga acuan, seiring dengan data inflasi yang menunjukkan penurunan. Suku bunga yang lebih rendah diharapkan dapat meningkatkan permintaan pembiayaan properti.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa skema KPR 35 tahun akan mempermudah dan meringankan cicilan masyarakat yang ingin memiliki rumah, menjadikannya jawaban untuk memiliki rumah sendiri sekaligus sebagai investasi masa depan.
Chief Economist Bank BTN, Winang Budoyo, berpendapat bahwa program ini akan meningkatkan permintaan karena nasabah akan memiliki cicilan yang lebih rendah. Namun, Winang menekankan perlunya dukungan skema yang memungkinkan bank untuk menyalurkan pembiayaan, dengan melihat opsi suku bunga berjenjang sebagai solusi menguntungkan bagi nasabah dan bank.
Terkait rencana merger, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Muamalat telah menerima surat pernyataan minat dari BTN, yang dikirimkan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai pemegang saham pengendali Bank Muamalat. Kabarnya, proses due diligence sedang berlangsung, dengan target penyelesaian pada kuartal I-2024.
Marketnesia.idÂ